Aktivitas Warga Kendal Terkendala oleh Banjir

 

Hujan deras yang terjadi pada minggu (6/11/2022) menyebabkan sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal terendam banjir. Tingginya genangan air bervariasi bergantung pada perbedaan tempat dan medan, bahkan banjir mulai meluas menuju area yang lebih jauh mencakup Kaliwungu hingga Weleri. Derasnya guyuran air hujan membuat masyarakat memiliki tendensi untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aplikasi pelayanan jasa transportasi dan pengantaran juga tidak dapat beroperasi sementara untuk seluruh wilayah Kabupaten Kendal.

Selain curah hujan dan lebat dan tidak kunjung berhenti, alasan banjir juga dipicu oleh saluran yang tersumbat, jebolnya tanggul air, luapan sungai karena sampah yang menumpuk, dan daerah resapan air yang semakin berkurang. Pencegahan banjir sudah diupayakan, contohnya adalah yang dilakukan oleh Desa Kutoharjo dengan berupa pengerukan sedimentasi, hal ini tetap saja sulit dikerjakan lantaran sungai yang tidak bisa dijangkau dengan alat berat, sehingga harus dikeruk secara manual, masalah ini dikonfirmasi langsung oleh Sekda Kendal, Sugiyono.

Sugiyono juga menyebutkan bahwa banjir masih ada kaitannya dengan ulah oknum penambang-penambang nakal galian c, mereka kurang memperhatikan avour-avour yang ada dan mengeruknya, sehingga terjadi banjir. Walaupun dalam keadaan yang sulit, pejabat desa tetap mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan pokok warganya yang terdampak banjir, salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan mendirikan dapur umum.

"Di Sumberejo, banjir salah satunya disebabkan karena pendangkalan sungai. Ini gara-gara apa? Ya karena penambangan! Menambang itu boleh, tapi harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi Amdal" ungkap Sugiyono.

Agus, salah satu warga Sarirejo, Kaliwungu, menyebutkan bahwa banjir yang terjadi pada Perumahan Citra Mutiara mencapai ketinggian diatas lutut orang dewasa, dan juga masuk ke dalam rumah hingga mencapai ketinggian sekitar 25cm. Hujan yang turun pada hari Minggu (6/11/2022) kemudian menyisakan banjir hingga tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 7 hingga 9 November.

"Depan rumah, air menggenang di atas lutut, yang masuk sampai rumah tetangga sekitar 25 cm-an. banjirnya kalau di sini dua hari, tapi ada juga yang sampai empat hari." papar Agus

Akibat dari hujan deras beserta banjir ini menimbulkan kerugian berupa moril dan juga materil. Mayarakat Kendal kebanyakan memiliki profesi pekerjaan yang harus dikerjakan secara langsung di luar rumah, terbatasnya ruang gerak tentu menjadi momok tersendiri. "Dampak terbesarnya di perekonomian, karena tidak bisa beraktivitas. Yang seharusnya bisa bekerja, karena banjir jadi libur." ucap Agus menambahkan.

Banjir mulai surut pada hari terakhir, tepatnya tanggal 9 November, para warga bahu-membahu membenahi area yang sebelumnya tertutup air, serta merestorasi permasalahan yang dapat menjadi sebab terjadinya banjir demi menghindari terulangnya kejadian yang sama.



Komentar